I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman
dan lonjakan penduduk yang pesat, permasalahan limbah tidak terelakkan lagi.
Hal ini disebabkan oleh banyaknya aktivitas-aktivitas yang dilakukkan baik oleh
perseorangan ataupun suatu kelompok demi pemenuhan kebutuhan barang dan jasa.
Kendati demikian, sebagai manusia
yang dianugerahi akal dan pikiran yang sehat, maka sudah sepantasnya kita tetap
menjaga kelestarian dan keseimbangan alam ini agar termasuk hamba Alloh yang
senantiasa bersyukur. Salah satu tindakan yang mengarah pada hal tersebut
adalah dengan pengolahan limbah dengan baik, yang tentuuya menjadi ramah
lingkungan.
1.2.
Tujuan
a. Untuk
mengetahui peran bioteknologi dalam penanggulangan Limbah
b. Untuk
mengetahui manfaat salah satu inovasi bioteknologi dalam pengolahan limbah (bioremediasi)
c. Untuk
mengetahui teknik-teknik pengolahan limbah dengan bioremediasi
1.3.
Rumusan Masalah
a. Bagaimanakah
peran bioteknologi dalam penanggulangan limbah?
b. Bagaimanakah
manfaat bioteknologi dalam penanggulangan limbah?
c. Bagaimanakah
teknik-teknik pengolahan limbah dengan bioremediasi?
1.4.
II
PEMBAHASAN
BIOREMEDIASI
(INOVASI BIOTEKNOLGI DALAM PENGOLAHAN LIMBAH)
A.
PENGERTIAN BIOTEKNOLOGI
Bioteknologi
adalah cabang ilmu yang memanfaatkan makhluk hidup (bakteri, fungsi, virus, dan
lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam produksi
untuk menghasilkan barang dan jasa. Bioteknologi tidak hanya didasari pada
hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan
murni lain. Seperti biokimia, computer, biologi molekuler, mikrobiologi,
genetika, kimia, matematika dan lain sebagainya. Dengan kata lain bioteknologi
merupakan ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses
produksi barang dan jasa.
B.
PENGERTIAN
BIOREMEDIASI
Bioremediasi berasal dari kata bio dan remediasi atau
"remediate" yang artinya menyelesaikan masalah. Secara umum
bioremediasi dimaksudkan sebagai penggunaan mikroba untuk menyelesaikan
masalah-masalah lingkungan atau untuk menghilangkan senyawa yang tidak diinginkan
dari tanah, lumpur, air tanah atau air permukaan sehingga lingkungan tersebut
kembali bersih dan alamiah.
Bioremeiasi merupakan penggunaan
mikroorganisme untuk mengurangi polutan
lingkungan. Saat bioremediasi terjadi, enzim-enzim yang diproduksi mikroorganisme
memodifikasi polutan tersebut, sebuah peristiwa yang disebut biotransformasi.
Pasa banyak kasus, biotransformasi berujung pada biodegradai dimana polutan
beracun terdegradasi strukturnya menjadi tidak kompleks dan akhirnya menjadi
metabolit yang tidak berbahaya dan tidak beracun.
Mikroba yang hidup di tanah dan di air tanah dapat
“memakan” bahan kimia berbahaya tertentu, misalnya berbagai jenis minyak.
Mikroba mengubah bahan kimia ini menjadi air dan gas yang tidak berbahaya
misalnya CO2. Bakteri yang secara spesifik menggunakan karbon dari hidrokarbon
minyak bumi sebagai sumber makanannya disebut sebagai bakteri petrofilik.
Bakteri inilah yang memegang peranan penting dalam bioremediasi lingkungan yang
tercemar limbah minyak bumi.
Aplikasi bioremediasi di Indonesia mengacu pada Keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 128 Tahun 2003 (KepMen LH no. 128/2003)
mengatur tentang tatacara dan persyaratan teknis pengolahan limbah dan tanah
terkontaminasi oleh minyak bumi secara biologis.
C.
MANFAAT BIOREMEDIASI
Bioremediasi telah memberikan
manfaat yang luar biasa pada :
1. Bidang
Lingkungan, yakni, pengolahan limbah yang ramah lingkungan dan bahkan mengubah
limbah tersebut menjadi ramah lingkungan. Contoh bioremediasi dalam lingkungan
yakni telah membantu mengurangi pencemaran dari pabrik, misalnya saat 1979,
supertanker Exxon Valdez di Alaska, lebih dari 11juta gallon oli mentah
mengalir, tetapi bakteri pemakan oli membantu mengurangi pencemaran laut yang
lebih jauh lagi.
2. Bidang
Industri, yakni bioremediasi telah memberikan suatu inovasi baru yang
membangkitkan semangat industri sehingga terbentuklah suatu perusahaan yang
khusus bergerak dibidang bioremediasi, contohnya adalah Regenesis
Bioremediation Products, Inc., di San Clemente, Calif.
3. Bidang
Ekonomi, karena bioremediasi menggunakan bahan bahan alami yang hasilnya ramah
lingkungan, sedangkan mesin-mesin yang digunakan dalam pengolahan limbah
memerlukan modal dan biaya yang jauh lebih, sehingga bioremediasi memberikan
solusi ekonomi yang lebih baik.
4. Bidang
Pendidikan, penggunaan microorganisme dalam bioremediasi, dapat membantu
penelitian terhadap mikroorganisme yang masih belum diketahui secara
jelas.Pengetahuan ini akan memberikan sumbangan yang besar bagi dunia
pendidikan sains.
5. Bidang
Teknologi, bioremediasi memberikan tantangan baru bagi teknologi untuk terus
memberikan inovasi yang lebih baik bagi lingkungan.
6. Bidang
Sosial, bioremediasi memberikan solusi ekonomi yang mudah dijangkau dan mudah
dilakukan baik bagi rumah tangga dan industri. Dengan begini, limbah rumah
tangga dapat dikelola jauh lebih baik.
7. Bidang
Kesehatan, dengan pengelolaan limbah yang baik, pencemaran dapat diminimalisir
sehingga kualitas hidup manusia jauh meningkat.
8. Bidang
Politik, isu lingkungan dapat lebih ditekan sehingga para petinggi dapat
memfokuskan masalah ke lingkup lain, Bahkan bioremediasi dapat membantu
memperbaiki masalah yang berkesinambungan didalamnya.
D.
PROSES PENGURAIAN LIMBAH DENGAN CARA BIOREMEDIASI
1. Komponen
dalam Bioremediasi
Mikroorganisme
Strain atau jenis mikroba rekombinan yang diciptakan di
laboratorium dapat lebih efisien dalam mengurangi polutan. Mikroorganisme
rekombinan yang diciptakan dan pertama kali dipatenkan adalah bakteri"pemakan
minyak".
Bakteri
ini dapat mengoksidasi senyawa hidrokarbon yang
umumnya ditemukan pada minyak bumi. Bakteri tersebut tumbuh lebih cepat jika
dibandingkan bakteri-bakteri jenis lain yang alami atau bukan yang diciptakan
di laboratorium yang telah diujicobakan. Akan tetapi, penemuan tersebut belum
berhasil dikomersialkan karena strain rekombinan ini hanya dapat mengurai
komponen berbahaya dengan jumlah yang terbatas. Strain inipun belum mampu untuk
mendegradasi komponen-komponen molekular yang lebih berat yang cenderung
bertahan di lingkungan.
Tanah
Proses biodegradasi memerlukan tipe tanah yang dapat mendukung kelancaran aliran nutrient, enzim-enzim mikrobial dan air. Terhentinya aliran tersebut akan mengakibatkan terbentuknya kondisi anaerob sehingga proses biodegradasi aerobik menjadi tidak efektif. Karakteristik tanah yang cocok untuk bioremediasi in situ adalah mengandung butiran pasir ataupun kerikil kasar sehingga disp.ersi oksigen dan nutrient dapat berlangsung dengan baik. Kelembaban tanah juga penting untuk menjamin kelancaran sirkulasi nutrien dan substrat di dalam tanah.
Proses biodegradasi memerlukan tipe tanah yang dapat mendukung kelancaran aliran nutrient, enzim-enzim mikrobial dan air. Terhentinya aliran tersebut akan mengakibatkan terbentuknya kondisi anaerob sehingga proses biodegradasi aerobik menjadi tidak efektif. Karakteristik tanah yang cocok untuk bioremediasi in situ adalah mengandung butiran pasir ataupun kerikil kasar sehingga disp.ersi oksigen dan nutrient dapat berlangsung dengan baik. Kelembaban tanah juga penting untuk menjamin kelancaran sirkulasi nutrien dan substrat di dalam tanah.
Temperatur
Temperatur yang optimal untuk degradasi hidrokaron adalah 30-40oC.. Suhu sangat berpengaruh terhadap lokasi tempat dilaksanakannya bioremediasi.
Temperatur yang optimal untuk degradasi hidrokaron adalah 30-40oC.. Suhu sangat berpengaruh terhadap lokasi tempat dilaksanakannya bioremediasi.
Oksigen
Langkah awal katabolisme senyawa hidrokaron oleh bakteri maupun kapang adalah oksidasi substrat dengan katalis enzim oksidase, dengan demikian tersedianya oksigen merupakan syarat keberhasilan degradasi hidrokarbon minyak. Ketersediaan oksigen di tanah tergantung pada (a) kecepatan konsumsi oleh mikroorganisme tanah, (b) tipe tanah dan (c) kehadiran substrat lain yang juga bereaksi dengan oksigen. Terbatasnya oksigen, merupakan salah satu faktor pembatas dalam biodegradasi hidrokarbon minyak.
Langkah awal katabolisme senyawa hidrokaron oleh bakteri maupun kapang adalah oksidasi substrat dengan katalis enzim oksidase, dengan demikian tersedianya oksigen merupakan syarat keberhasilan degradasi hidrokarbon minyak. Ketersediaan oksigen di tanah tergantung pada (a) kecepatan konsumsi oleh mikroorganisme tanah, (b) tipe tanah dan (c) kehadiran substrat lain yang juga bereaksi dengan oksigen. Terbatasnya oksigen, merupakan salah satu faktor pembatas dalam biodegradasi hidrokarbon minyak.
Nutrien
Mikroorganisme memerlukan nutrisi sebagai sumber karbon, energi dan keseimbangan metabolism sel. Dalam penanganan limbah minyak bumi biasanya dilakukan penambahan nutrisi antara lain sumber nitrogen dan fosfor sehingga proses degradasi oleh mikroorganisme berlangsung lebih cepat dan pertumbuhannya meningkat.
Mikroorganisme memerlukan nutrisi sebagai sumber karbon, energi dan keseimbangan metabolism sel. Dalam penanganan limbah minyak bumi biasanya dilakukan penambahan nutrisi antara lain sumber nitrogen dan fosfor sehingga proses degradasi oleh mikroorganisme berlangsung lebih cepat dan pertumbuhannya meningkat.
Interaksi antar Polusi
Fenomena lain yang juga perlu
mendapatkan perhatian dalam mengoptimalkan aktivitas mikroorganisme untuk
bioremediasi adalah interaksi antara beberapa galur mikroorganisme di
lingkungannya. Salah satu bentuknya adalah kometabolisme. Kometabolisme
merupakan proses ransformasi senyawa secara tidak langsung sehingga tidak ada
energi yang dihasilkan.
2. Teknik
Bioremediasi
Tenik Biopile
Teknik ini digunakan
untuk mengatasi cemaran minyak, yaitu dengan memanfaatkan mikroba untuk
menguraikan bahan-bahan pencemar (sebagai contoh yang diangkat disini
hidrokarbon minyak) yang terkandung dalam tanah, lumpur, pasir dan sebagainya
menjadi senyawa lain yang lebih sederhana dan tidak berbahaya. Biopile juga
dikenal seebagai biocells, bioheaps, biomounds dan compost pile. Teknologi ini
dilakukan dengan menumpuk tanah-tanah yang terkontaminasi dan menstimulasi
aktivitas mikroba dengan memperhatikan aerasinya, menambahkan nutrisi-nutrisi,
menjaga kelembaban dan perlakuan lainnya untuk meningkatkan aktivitas mikrobba
dalam mendegradasi senyawa-senyaawa pencemar hidrokarbon minyak.
Keunggulan Teknik
Biopile
§ Waktu
proses biodegradasi (untuk mencapai target 1%sesuai peraturan yang berlaku)
lebih cepat disbanding beberapa teknik lain. Teknik biopile ini memerlukan
waktu sekitar 1,-2 bulan (tergantung jenis miyak), lebih cepat dibandingkan
beberapa teknik lain yang memerlukan waaktu rata-rata sampai 6 bulan.
§ Lahan
yang diperlukan lebih sedikit, karena tanah tercemar, setelah dicampur dengan
bahan-bahan l ain yang diperlukan, dapat ditumpuk setinggi 1,5-3 meter. Hal ini
dimungkinkan karena dilengkapi system aerasi aktif. Sementara ketinggian maksimal
tumpukan tanah pada teknik yang lain tanpa aerasi aktif hanya 30 cm.
§ Proses
bioremediasi dengan teknik biopile dapat lebih terkontrol dibandingkan teknik
lain.
Pre-Treatment untuk
Meningkatkan Biodegradabilitas Senyawa-Senyawa Pencemar
Biodegradabilitas bahan pencemar
berbeda-beda, untuk it diperlukan pre-treatment diperlukan untuk bahan-bahan
pencemar yang tidak mudah terdegradasi secara biologis (ditandai oehh nilai BOD
tinggi dan COD rendah).
Teknik Landfarming
Teknik ini berbeda
dengan teknik koordinatnya, seperti teknik biopile dan composting. Berbeda
dengan teknik biopile, teknik ini memerlukan system aerasi dengan blower dan
pemipaan. Kebutuhan akan oksigen dipenuhi melalui udara yang mesuk melalui pipa
pori-pori tanah secara berkala. Pengadukan dan pembalikan berkala ini dilakukan
oleh para petani untuk menggemburkan tanh. Oleh karena iru, teknik yang meniru
cara-cara perlakuan tanah oleh para petani ini disebut dengan teknik
landfarming..
Keunggulan Teknik
Landfarming
Beberapa keunggulan
yang ditawarkan:
§ Tidak
memerlukan system aerasi secara khusus
§ Praktis
tidak memerlukan energi untuk aerasi
§ Kemudahan
dalam penambahan nutrisi, mengatur keleembaban dan penambahan mikroba secara
bertahap (bersamaan dengan pembalikan)
Teknik Komposting
Teknik komposting salah satunya adalah
keranjang Takakura. Proses pengomposan ala takakura merupakan proses
pengomposan aerob dimana udara dibutuhkan sebagai asupan penting dalam proses
pertumbuhan mikroorganisme yang menguraikan sampah menjadi kompos. Bahan yang
diperlukan adalah sebagai berikut:
§ keranjang
plastik berventilasi (tempat pakaian kotor). Ukuran besar atau sedang, lengkap
dengan tutupnya.
§ kardus
bekas seukuran keranjang plastik.
§ cetok.
§ gabah/
kulit beras dimasukkan ke dalam kantung dari kain vitrase (2 buah).
§ kompos
jadi, dibeli di tempat penjualan bibit yang nantinya dicampur/ diaduk dengan
sampah yang sudah dicacah (daun, sayuran, sisa buah).
§
kain tipis/ kain kasa warna hitam
sebesar tutup keranjang.
Cara Pembuatan:
§ siapkan
keranjang plastik berventilasi ukuran (min 30 x 40 x 50 cm).
§ lapisi
bagian dalam dengan karton bekas kardus.
§ letakkan
bantal berventilasi berisi gabah di bagian dasar keranjang (bantal 1).
§ isi
dengan kompos jadi + / – setinggi 25 cm.
§ letakkan
bantal 2 berisi gabah di atas kompos jadi.
§ tutup
dengan kain kasa hitam bersama dengan tutup keranjang.
Berikut
gambar desain keranjang Takakura:
Cara
pengomposan:
§ Sampah-sampah
rumah tangga sisa makanan atau sisa dapur ditiriskan agar bebas dari air/
cairan dan bila ada bekas sayuran yang masih panjang-panjang dirajang terlebih
dahulu.
§ Setelah
dikumpulkan sampah rumah tangga tadi dimasukkan ke dalam keranjang takakura
yang telah disiapkan dicampurkan dalam kompos jadi, dalam keranjang diaduk
menggunakan cetok sampai rata. Kemudian letakkan kembali bantal gabah ii di
atasnya dan tutup kembali keranjang.
§ Sampah-samaph
rumah tangga sisa makanan dapur/ sampah organic dibuang setiap hari ke dalam
keranjang takakura.
§ Setelah
penuh dan cukup umur, kompos yang sudah matang dari takakura dikeluarkan untuk
kemudian dijemur sampai kering kemudian diayak menjadi kompos jadi. Untuk calon
kompos yang belum matang dikembalikan ke keranjang takakura. Digunakan untuk
keperluan pemupukan tanaman di halaman rumah sendiri.
III
PENUTUP
1.1
Simpulan
Bioteknologi merupakan ilmu terapan yang menggabungkan
berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.
Bioremediasi
berasal dari kata bio dan remediasi atau "remediate" yang artinya
menyelesaikan masalah. Secara umum bioremediasi dimaksudkan sebagai penggunaan
mikroba untuk menyelesaikan masalah-masalah lingkungan atau untuk menghilangkan
senyawa yang tidak diinginkan dari tanah, lumpur, air tanah atau air permukaan
sehingga lingkungan tersebut kembali bersih dan alamiah.
Bioremediasi
telah memberikan manfaat yang luar biasa pada :
a. Bidang
Lingkungan, yakni, pengolahan limbah yang ramah lingkungan dan bahkan mengubah
limbah tersebut menjadi ramah lingkungan.
b. Bidang Industri
c. Bidang
Ekonomi
d. Bidang
Pendidikan
e. Bidang
Teknologi
f. Bidang
Sosial
g. Bidang
Kesehatan
h. Bidang
Politik
Penguraian
limbah dengan bioremediasi memperhatikasn beberapa aspek, yaitu:
§ Mikroorganisme
§ Tanah
§ Temperatur
§ Oksigen
§ Nutrien
§ Interaksi antar Polusi
Beberapa
teknik yang digunakan dalam Bioremediasi:
§ Teknik
Biopile
§ Teknik
Landfarming
§ Teknik
Komposing
3.2.
Saran
Sebagai manusia yang dianugerahi akal oleh Alloh swt, kita
harus selalu berusaha menyeimbangkan keadaan di alam ini. Salah satunya dengan
menangani permasalahan limbah yang belakangan ini menjadi polemik yang kian
hari kian serius apabila dibiarkan beitu saja dan tidak serius dalam
penanganannya.
Seiring dengan kemajuan tekhnologi, kita tidak boleh
menyia-nyiakan hal yang dapat mempermudah usaha kita sehingga menghasilkan
produk yang semakin baik. Dengan adanya bioteknologi, kita harus
memanfaatkannya untuk mengolah limbah-limbah yang ada menjadi ramah bahkan
bermanfaat bagi lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
http://bioteknologiindonesia.blogspot.com/2009/02/pengertian-bioteknologi.html
[akses 11 Agustus 2012]
http://id.wikipedia.org/wiki/Bioremediasi
[akses 11 Agustus 2012]
http://watchann.wordpress.com/2009/09/26/peran-bioteknologi-dalam-bioremediasi- limbah-plastik-dan-styrofoam/
[akses 12 Agustus 2012]
http://bioremediasi.blogspot.com/
[akses 12 Agustus 2012]
http://www.balaitl.com/pmain.php?id_hal=39
[akses 12 Agustus 2012]
http://keranjangtakakura.blogspot.com/
[akses 12 Agustus 2012]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar