BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bagi sebagian golongan masyarakat radioisotop sebagai
produk dan reaktor nuklir dianggap sebagai benda yang berbahaya yang
kehadirannya harus dihindari. Radioisotop sebagai unsur yang mempunyai sifat
memancarkan radiasi memang berpotensi berbahaya bagi manusia apabila
penanganannya tidak mengikuti aturan dan ketentuan tentang proteksi radiasi.
Namun apabila radioisotop ini didayagunakan dengan memperhatikan aturan dan
ketentuan tentang proteksi radiasi maka manfaatnya bagi manusia, bagi
masyarakat dan bagi pembangunan negara adalah sangat besar.
Pengenalan radioisotop bagi kehidupan umat manusia
dimaksudkan untuk kesejahteraan manusia, dan bukan untuk mengancam kehidupan
manusia.
Di negara-negara maju penggunaan dan penerapan
keradioaktifan telah dilakukan dalam berbagai bidang, misalnya bidang kedokteran, bidang pertanian,
bidang kimia dan bidang industri.
Pada makalah ini pemakalah hanya akan membatasi
pembahasan mengenai penggunaan radioisotop dalam bidang industri.
B.
Tujuan
·
Mengetahui manfaat
keradioaktifan khususnya dalam bidang industri
·
Memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Radiokimia
BAB II
ISI
A. Pengertian Radioaktif
Radioaktivitas adalah kemampuan inti atom yang
tak-stabil untuk memancarkan radiasi menjadi inti yang stabil. Materi yang mengandung inti tak-stabil
yang memancarkan radiasi disebut
zat radioaktif. Besarnya radioaktivitas suatu unsur radioaktif (radionuklida)
ditentukan oleh konstanta peluruhan. Peluruhan ialah perubahan inti atom yang tak-stabil menjadi inti
atom yang lain, atau berubahnya
suatu unsur radioaktif menjadi unsur yang lain.
Radioaktivitas ditemukan oleh H. Becquerel pada tahun
1896. Becquerel menamakan radiasi dengan uranium. Dua tahun setelah itu, Marie Curie meneliti
radiasi uranium dengan menggunakan
alat yang dibuat oleh Pierre Curie, yaitu pengukur listrik piezo
(lempengan kristal yang biasanya digunakan untuk pengukuran arus
listrik lemah), dan Marie Curie berhasil
membuktikan bahwa kekuatan radiasi uranium sebanding dengan jumlah kadar uranium yang dikandung dalam campuran senyawa uranium. Disamping
itu, Marie Curie juga menemukan
bahwa peristiwa peluruhan tersebut tidak dipengaruhi oleh suhu atau tekanan, dan radiasi uranium dipancarkan secara spontan dan terus menerus
tanpa bisa dikendalikan. Marie
Curie juga meneliti campuran senyawa lain, dan menemukan bahwa campuran senyawa thorium juga memancarkan radiasi yang sama dengan campuran
senyawa uranium, dan
sifat pemancaran radiasi seperti ini diberi nama radioaktivitas.
Pada tahun 1898, ia menemukan unsur baru yang sifatnya
mirip dengan bismut. Unsur baru ini
dinamakan polonium diambil dari nama negara asal Marie Curie, yaitu Polandia.
Setelah itu H. Becquerel dan Marie Curie melanjutkan penelitiannya dengan
menganalisis pitch blend (bijih uranium). Mereka berpendapat bahwa di dalam pitch blend
terdapat unsur yang radioaktivitasnya
lebih kuat daripada uranium atau polonium. Pada tahun yang sama mereka mengumumkan bahwa ada unsur radioaktif yang sifatnya mirip dengan
barium. Unsur baru ini dinamakan
radium (Ra), yang artinya benda yang memancarkan radiasi.
B. Manfaaat Radioaktif Dalam
Bidang Industri
Manfaat radioaktif dalam bidang industri diantaranya yaitu :
1.
Untuk mendeteksi kebocoran pipa.
Radioisotop digunakan untuk mendeteksi kebocoran pipa yang ditanam di dalam
tanah atau dalam beton. Isotop dimasukannya ke dalam aliran pipa, maka
kebocoran pipa dapat dideteksi tanpa penggalian tanah atau pembongkaran beton.
Radioisotop yang digunakan sebagai
perunut untuk menguji kebocoran cairan/gas dalam pipa misalnya sedikit garam 24NaCl
di masukkan kedalam aliran pipa, selanjutnya detektor geiger-Muller digerakkan
mengikuti aliran pipa. Selanjutnya Detektor akan menangkap radiasi pada pipa
yang mengalami kebocoran.
2.
Untuk menentukan kehausan atau keroposan yang terjadi pada bagian
pengelasan atau logam.
Jika bagian pengelasan
atau logam ini disinari dengan sinar gamma dan dibalik bahan itu diletakkan
film foto maka pada bagian yang terdapat kehausan atau kekeroposan akan
memberikan gambar yang tidak merata.
3.
Untuk mengetahui adanya cacad pada material
Pada bidang industri aplikasi baja perlu dianggap
bahwa semua bahan selalu mengandung cacad. Cacad dapat berupa cacad bawaan dan
cacad yang terjadi akibat penanganan yang tidak benar. Cacad pada material
merupakan sumber kegagalan dalam industri baja. Penyebab timbulnya cacad pada material, meliputi desain yang tidak tepat,
proses fabrikasi dan pengaruh lingkungan. Desain yang tidak tepat meliputi pemilihan
bahan, metode pengerjaan panas yang tidak tepat dan tidak dilakukannya uji
mekanik. Proses fabrikasi meliputi keretakan karena penggrindaan, cacad proses
fabrikasi dan cacad pengelasan. Kondisi operasi lingkungan meliputi korosi.
Untuk mengetahui adanya cacad pada material maka digunakan suatu pengujian
material tak merusak yang salah satunya adalah dengan metode radiografi sinar
gamma.
Teknik radiografi merupakan salah satu metode
pengujian material tak-merusak yang selama ini sering digunakan oleh industri
baja untuk menentukan jaminan kualitas dari produk yang dihasilkan. Teknik ini
adalah pemeriksaan dengan menggunakan sumber radiasi (sinar-x atau sinar gamma)
sebagai media pemeriksa dan film sebagai perekam gambar yang dihasilkan.
Radiasi melewati benda uji dan terjadi atenuasi dalam benda uji. Sinar yang
akan diatenuasi tersebut akan direkam oleh film yang diletakkan pada bagian
belakang dari benda uji. Setelah film tersebut diproses dalam kamar gelap maka
film tersebut dapat dievaluasi. Bila terdapat cacad pada benda uji maka akan
diamati pada film radiografi dengan melihat perbedaan kehitaman atau densitas.
Pemilihan sumber radiasi berdasarkan pada ketebalan
benda yang diperlukan karena daya tembus sinar gamma terhadap material berbeda.
Pada sumber pemancar sinar gamma tergantung besar aktivitas sumber. Sedangkan
pemilihan tipe film sangat mempengaruhi pemeriksaan kualitas material. Film
digunakan untuk merekam gambar material yang diperiksa. Pemilihan tipe film
yang benar akan menghasilkan kualitas hasil radiografi yang sangat baik. Pada
umumnya kita mengenal dua macam jenis film, yaitu film cepat dan film lambat.
Pada film cepat butir-butirannya besar, kekontrasan dan definisinya kurang
baik. Sedangkan pada film lambat butir-butirannya kecil, kekontrasan dan
definisinya lebih baik. Penentuan jarak sumber ke film (SFD) juga mempengaruhi
hasil kualitas film radiografi. Penghitungan SFD yang tidak benar mempengaruhi
tingkat kehitaman atau density hasil film radiografi sehingga akan mempengaruhi
tingkat sensitivitas atau tingkat ketelitian.
4.
Pemeriksaan tanpa merusak.
Radiasi sinar gamma dapat digunakan untuk memeriksa
cacat pada logam atau
sambungan las, yaitu dengan meronsen bahan tersebut. Tehnik ini berdasarkan sifat bahwa semakin tebal bahan yang dilalui radiasi, maka intensitas radiasi yang diteruskan makin berkurang, jadi dari gambar yang dibuat dapat terlihat apakah logam merata atau ada bagian-bagian yang berongga didalamnya. Pada bagian yang berongga itu film akan lebih hitam.
sambungan las, yaitu dengan meronsen bahan tersebut. Tehnik ini berdasarkan sifat bahwa semakin tebal bahan yang dilalui radiasi, maka intensitas radiasi yang diteruskan makin berkurang, jadi dari gambar yang dibuat dapat terlihat apakah logam merata atau ada bagian-bagian yang berongga didalamnya. Pada bagian yang berongga itu film akan lebih hitam.
5.
Mengontrol ketebalan bahan
Ketebalan produk yang berupa lembaran, seperti kertas
film atau lempeng logam
dapat dikontrol dengan radiasi. Prinsipnya sama seperti diatas, bahwa intensitas radiasi yang diteruskan bergantung pada ketebalan bahan yang dilalui. Detektor radiasi dihubungkan dengan alat penekan. Jika lembaran menjadi lebih tebal, maka intensitas radiasi yang diterima detektor akan berkurang dan mekanisme alat akan mengatur penekanan lebih kuat sehingga ketebalan dapat dipertahankan.
dapat dikontrol dengan radiasi. Prinsipnya sama seperti diatas, bahwa intensitas radiasi yang diteruskan bergantung pada ketebalan bahan yang dilalui. Detektor radiasi dihubungkan dengan alat penekan. Jika lembaran menjadi lebih tebal, maka intensitas radiasi yang diterima detektor akan berkurang dan mekanisme alat akan mengatur penekanan lebih kuat sehingga ketebalan dapat dipertahankan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Radioisotop sebagai
unsur yang mempunyai sifat memancarkan radiasi memang berpotensi berbahaya bagi
manusia apabila penanganannya tidak mengikuti aturan dan ketentuan tentang
proteksi radiasi. Namun apabila radioisotop ini didayagunakan, maka akan memberikan manfaat bagi manusia dalam
berbagai bidang salah satunya dalam industri, misalnya radioaktif digunakan
untuk mendeteksi kebocoran pipa, menentukan kehausan atau
keroposan yang terjadi pada bagian pengelasan atau logam, mengetahui adanya cacad pada material,
dan mengontrol ketebalan bahan.
Pengenalan radioisotop
bagi kehidupan umat manusia dimaksudkan untuk kesejahteraan manusia, dan bukan
untuk mengancam kehidupan manusia.
DAFTAR PUSTAKA
·
Ahmad,h.
Kimia Unsur dan Radiokimia(ed). Pt.Cipta Adtya Bakti. Bandung (2005), hal.
215
Coin Casino Review - Bonuses, Software and Games - Casino
BalasHapusCoin Casino Review – Bonuses, Software and Games · 1. 바카라 The Jackpot City หาเงินออนไลน์ Slot · 2. Lucky Creek Slot · 3. 인카지노 Wildz Casino Slot · 4. Super Slots Online Slot.