I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Rekayasa
genetika merupakan salah satu inovasi teknologi dalam bidang bioteknologi.
Salah satu produk rekayasa genetik yang terkenal saat ini adalah tanaman
transgenik. Transgenik adalah rekayasa bentuk maupun kualitasnya melalui
penyisipan gen atau DNA dari binatang, bakteri, mikroba, atau virus untuk
tujuan tertentu. Tanaman transgenik
merupakan suatu produk rekayasa genetika melalui transformasi gen dari makhluk
hidup lain ke dalam tanaman yang tujuannya untuk menghasilkan tanaman baru yang
memiliki sifat unggul yang lebih baik dari tanaman sebelumnya.
Salah
satu contoh aplikasi bioteknologi di bidang pertanian adalah mengembangkan
tanaman transgenik yang memiliki sifat:
1.
Toleran terhadap zat kimia tertentu
(tahan herbisida)
2.
Tahan
terhadap hama dan penyakit tertentu
3.
Mempunyai sifat-sifat khusus (misalnya:
tomat yang matangnya lama, padi yang memproduksi betakaroten dan Vitamin A,
kedelai dengan lemak tak jenuh rendah, strawberry yang rasanya manis, kentang
dan pisang yang berkhasiat obat)
4.
Dapat
mengambil nitrogen sendiri dari udara (gen dari bakteri pemfiksasi nitrogen
disisipkan ke tanaman sehingga tanaman dapat memfiksasi nitrogen udara sendiri)
5.
Dapat
menyesuaikan diri terhadap lingkungan buruk (kekeringan, cuaca dingin, dan
tanah bergaram tinggi)
Salah satu contoh pengembangan tanaman transgenik adalah
pada tanaman tomat. Tomat merupakan salah satu produk holtikultura utama.
Seperti produk holtikultura pada umumnya, tomat memiliki shelf-life yang
pendek. Pada pertanian konvensional, tomat harus dipanen ketika masih hijau
tapi belum matang. Hal ini disebabkan karena tomat cepat lunak setelah matang.
Dengan demikian, tomat memiliki umur simpan yang pendek, cepat busuk dan
penanganan yang sulit. Dengan kondisi seperti ini, tomat sulit dipasarkan ke
tempat yang jauh. Biaya pengemasan sangat mahal, misalnya menyediakan box yang
dilengkapi pendingin. Oleh karena itu, saat ini telah dikembangan metode
transgenik untuk menjadikan tomat berdaya tahan lebih lama setelah dipetik.
B.
Tujuan
1.
Mengetahui
peran bioteknologi dalam pertanian.
2.
Mengetahui
asal mula penemuan tomat Flavr Savr hasil transgenik.
3.
Mengetahui
metode penyisipan gen antibeku pada tomat Flavr Savr.
4.
Mengetahui
nilai gizi pada tomat transgenik.
C.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana peran bioteknologi dalam pertanian?
2.
Bagaimana asal mula penemuan tomat Flavr
Savr hasil transgenik?
3.
Bagaimana
metode penyisipan gen antibeku pada tomat Flavr Savr?
4.
Bagaimana
nilai gizi pada tomat transgenik?
II
PEMBAHASAN
Tomat merupakan tanaman yang sensitif terhadap suhu,
apabila tomat ditanam di dataran rendah, maka produksinya akan rendah. Suhu
merupakan faktor penting dalam pertumbuhan tanaman ini, khususnya pada saat
tumbuhnya buah. Apabila tomat ditanam pada suhu yang panas/tinggi, maka buah
yang dihasilkan akan sedikit.
Tomat merupakan salah satu produk holtikultura utama.
Seperti produk holtikultura pada umumnya, tomat memiliki shelf-life yang
pendek. Dengan demikian, tomat memiliki umur simpan yang pendek,
cepat busuk dan penanganan yang sulit. Dengan kondisi seperti ini, tomat sulit
dipasarkan ke tempat yang jauh. Biaya pengemasan sangat mahal, misalnya
menyediakan box yang dilengkapi pendingin. Oleh karena itu, saat ini telah
dikembangan metode transgenik untuk menjadikan tomat berdaya tahan lebih lama
setelah dipetik.
Tomat Flavr Savr mempunyai tingkat waktu kematangan yang
lebih lama, sehingga mampu bertahan lama ketika akan di ekspor ke daerah lain
tanpa memakai box yang mengandung pendingin.
Rekayasa genetika merupakan teknik modifikasi yang
dilakukan dengan cara memotong helai-helai DNA dari satu organisme dan kemudian
ditempelkan ke dalam organisme lainnya. Teknik gunting tempel ini dilakukan
dari satu organisme ke organisme yang lainnya yang bahkan tak sekerabat.
Contoh, untuk menadapatkan tomat yang tahan terhadap hawa dingin dilakukan
dengan cara menggunting gen antibeku pada ikan Flounder, yaitu ikan yang
mampu hidup dalam perairan sedingin es di Antartika, lalu menempelkannya pada
DNA tomat.
A. PENGERTIAN
BIOTEKNOLOGI
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang
memanfaatkan makhluk hidup (bakteri, fungsi, virus, dan lain-lain) maupun
produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam produksi untuk menghasilkan
barang dan jasa. Bioteknologi tidak hanya didasari pada hanya didasari pada
biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain. Seperti
biokimia, computer, biologi molekuler, mikrobiologi, genetika, kimia,
matematika dan lain sebagainya. Dengan kata lain bioteknologi merupakan ilmu
terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang
dan jasa.
B. PENGERTIAN REKAYASA
GENETIKA
Genetika adalah kata yang dipinjam dari
bahasa Belanda: genetica, adaptasi dari bahasa Inggris: genetics, dibentuk dari
kata bahasa Yunani genno, yang berarti "melahirkan". Genetika
merupakan cabang biologi yang mempelajari pewarisan sifat pada organisme maupun
suborganisme (seperti virus dan prion). Maka, dapat juga dikatakan bahwa
genetika adalah ilmu tentang gen dan segala aspeknya.
Bidang kajian genetika dimulai dari wilayah
subselular (molekular) hingga populasi. Dan secara lebih rinci, genetika
berusaha menjelaskan tentang :
·
material pembawa informasi untuk diwariskan (bahan genetik),
·
bagaimana informasi itu diekspresikan (ekspresi genetik), dan
·
bagaimana informasi itu dipindahkan dari satu individu ke individu
yang lain (pewarisan genetik).
Rekayasa atau biasa juga disebut dengan teknik
adalah penerapan ilmu dan teknologi untuk menyelesaikan permasalahan manusia.
Hal ini diselesaikan lewat pengetahuan, ataupun pengalaman dari trial dan
error. Dan rekayasa juga mengalami
perkembangan layaknya lomba lari estapet yang meneruskan teknologi generasi
sebelumnya.
Maka, Rekayasa genetika dalam arti luas adalah
teknologi dalam penerapan genetika untuk membantu masalah dan kepentingan
apapun dari manusia.
Dengan segala pengetahuan dan pengalaman dari trial dan error tersebut manusia dapat mengembangkan
produk-produk yang bermanfaat bagi manusia itu sendiri.
Teknologi Rekayasa Genetika merupakan inti dari
bioteknologi didefinisikan sebagai teknik in-vitro asam nukleat, termasuk DNA
rekombinan dan injeksi langsung DNA ke dalam sel atau organel; atau fusi sel di
luar keluarga taksonomi; yang dapat menembus rintangan reproduksi dan
rekombinasi alami,dan bukan teknik yang digunakan dalam pemuliaan dan seleksi
tradisional.
Prinsip dasar teknologi rekayasa genetika adalah
memanipulasi atau melakukan perubahan susunan asam nukleat dari DNA (gen) atau
menyelipkan gen baru ke dalam struktur DNA organisme penerima. Gen yang
diselipkan dan organisme penerima dapat berasal dari organisme apa saja.
Misalnya, gen dari bakteri bisa diselipkan di kromosom tanaman, sebaliknya gen
tanaman dapat diselipkan pada kromosom bakteri. Gen serangga dapat diselipkan
pada tanaman atau gen dari babi dapat diselipkan pada bakteri, atau bahkan gen
dari manusia dapat diselipkan pada kromosom bakteri.
C. PENGERTIAN TANAMAN TRANSGENIK
Transgenik terdiri dari kata
trans yang berarti pindah dan gen yang berarti pembawa sifat. Jadi transgenik
adalah memindahkan gen dari satu makhluk hidup kemakhluk hidup lainnya, baik
dari satu tanaman ketanaman lainnya, atau dari gen hewan ke tanaman.
Transgenik secara definisi adalah theuse of gene manipulation to permanently modify the
cell or germ cells of organism (penggunaan
manipulasi gen untuk mengadakan perubahan yang tetappada sel makhluk hidup).
Tanaman transgenik
pertama kalinya dibuat tahun 1973 oleh Herbert Boyer dan Stanley Cohen. Pada
tahun 1988 telah ada sekitar 23 tanaman transgenik, pada tahun 1989 terdapat 30
tanaman, pada tahun 1990 lebih dari 40 tanaman. Secara sederhana tanaman
transgenik dibuat dengan cara mengambil gen-gen tertentu yang baik pada makhluk
hidup lain untuk disisipkan pada tanaman, penyisipan gen ini melalui suatu
vector (perantara) yang biasanya menggunakan
bakteri Agrobacterium tumefeciens untuk
tanaman dikotil atau partikel gen untuk tanaman monokotil, lalu diinokulasikan
pada tanaman target untuk menghasilkan tanaman yang dikehendaki. Tujuan dari
pengembangan tanaman transgenik ini diantaranya adalah
·
menghambat pelunakan buah (pada tomat),
·
tahan terhadap serangan insektisida, herbisida, virus.
·
meningkatkan nilai gizi tanaman, dan
meningkatkan kemampuan tanaman untuk
hidup pada lahan yang ektrem sepertil ahan kering, lahan keasaman
tinggi dan lahan dengan kadar garam yang tinggi.
Melihat potensi manfaat yang disumbangkan,
pendekatan bioteknologi dipandang mampu menyelesaikan problematika pangan dunia
terutama di negara-negara yang sedang berkembang seperti yang sudah
dilakukan di negara-negara maju.
¾
Keunggulan Tanaman
Rekayasa Genetika (Genetically Modified
Organism)
WHO
telah meramalkan bahwa populasi dunia akan berlipat dua pada tahun 2020
sehingga diperkirakan jumlah penduduk akan lebih dari 10 milyar. Karena kondisi
tersebut, produksi pangan juga harus ditingkatkan demi menjaga kesinambungan manusia dengan bahan pangan yang
tersedia. Namun yang menjadi kendala, jumlah sisa lahan pertanian di
dunia yang belum termanfaatkan karena jumlah
yang sangat kecil dan terbatas. Dalam menghadapi masalah tersebut,
teknologi rDNA atau Genetically Modified Organism (GMO) akan memiliki peranan yang sangat
penting. Teknologi rDNA dapat menjadi strategi dalam peningkatan produksi
pangan dengan keunggulan-keunggulan sebagai berikut :
·
Mereduksi kehilangan dan kerusakan pasca panen
·
Mengurangi resiko gagal panen
·
Meningkatkan rendemen dan produktivitas
·
Menghemat pemanfaatan lahan pertanian
·
Mereduksi kebutuhan jumlah pestisida dan pupuk kimia
·
Meningkatkan nilai gizi
·
Tahan terhadap penyakit dan hama spesifik,
termasuk yang disebabkan oleh virus.
¾
Dampak Positif
Transgenik
1.
Rekayasa transgenik dapat menghasilkan produk lebih banyak
dari sumber yang lebih sedikit.
2.
Rekayasa tanaman dapat hidup dalam kondisi lingkungan ekstrem
sehinggaakan memperluas daerah pertanian dan mengurangi bahaya kelaparan.
3.
Makanan dapat direkayasa supaya lebih lezat dan menyehatkan.
¾
Dampak Negatif
Transgenik
Adapun dampak negatif dari rekayasa
transgenik meliputi beberapa aspek yaitu:
A. Aspek sosial meliputi:
1)
Aspek ekonomi
Berbagai komoditas pertanian hasil rekayasa genetika
telah memberikan ancamanpersaingan serius terhadap komoditas serupa yang
dihasilkan secara konvensional.Penggunaan tebu transgenik mampu
menghasilkan gula dengan derajat kemanisan jauh lebih tinggi daripada gula
dari tebu atau bit biasa
B. Aspek kesehatan
1)
Potensi toksisitas bahan pangan
Dengan terjadinya
transfer genetik di dalam tubuh organisme transgenik akan muncul bahan kimia
baru yang berpotensi menimbulkan pengaruh toksisitas pada bahan pangan.
Sebagai contoh, transfer gen tertentu dari ikan ke dalam tomat,yang
tidak pernah berlangsung secara alami, berpotensi menimbulkan risiko toksisitas yang membahayakan kesehatan.
2)
Potensi menimbulkan penyakit/gangguan kesehatan
WHO pada tahun 1996 menyatakan bahwa munculnya berbagai jenis
bahan kimia baru, baik yang terdapat di dalam organisme transgenik maupun
produknya,berpotensi menimbulkan penyakit baru atau pun menjadi faktor
pemicu bagi penyakit lain. Sebagai contoh, gen aad yang terdapat di dalam kapas
transgenik dapat berpindah ke bakteri penyebab kencing nanah
(GO), Neisseria gonorrhoeae.
C. Aspek lingkungan
1)
Potensi erosi plasma nutfah
Penggunaan tembakau transgenik telah memupus
kebanggaan Indonesia akan tembakau Deli yang telah ditanam sejak tahun 1864. Tidak hanya plasma
nutfah tanaman, plasma nutfah hewan pun mengalami ancaman erosi serupa.
Sebagai contoh, dikembangkannya tanaman transgenik yang mempunyai
gen dengan efek pestisida, misalnya jagung Bt, ternyata dapat
menyebabkan kematian larva spesies kupu-kupu raja (Danaus plexippus) sehingga dikhawatirkan akan
menimbulkan gangguan keseimbangan ekosistem akibat musnahnya plasma nutfah kupu-kuputersebut.
2)
Potensi pergeseran gen
Daun tanaman
tomat transgenik yang resisten terhadap serangga Lepidoptera setelah
10 tahun ternyata mempunyai akar yang dapat mematikan mikroorganisme dan organisme tanah, misalnya cacing tanah.
3) Potensi pergeseran ekologi
Organisme
transgenik dapat pula mengalami pergeseran ekologi. Organisme yang pada mulanya tidak tahan terhadap suhu
tinggi, asam atau garam, serta tidak dapat memecah selulosa atau lignin, setelah
direkayasa berubah menjadi tahan terhadap faktor-faktor lingkungan tersebut.
- ASAL MULA PENEMUAN TOMAT FLAVR SAVR HASIL TRANSGENIK
Pada tahun 1980, para ilmuwan di Calgene melakukan penelitian
terhadap tomat Flavr Savr, dimana tomat tidak menjadi lunak saat matang, karena
itu dibiarkan menggantung hingga matang alami. Untuk membuat tomat transgenik,
sebuah gen dari E. Coli (bakteri yang terbentuk secara alami dalam usus
mamalia) disebut kan(r) dan gen dari tomat Flavr Savr dimasukkan ke
dalam plasmid (cincin melingkar DNA) dan plasmid ini dimasukkan ke dalam gugus
sel tomat yang ditumbuhkan pada media yang mengandung antibiotik, tujuan dari
bakteri tersebut adalah untuk mengidentifikasi sel yang berubah secara genetik.
Gen Flavr Savr dikode untuk untai RNA yang merupakan kebalikan dari suatu
rantai RNA yang secara alami terjadi pada tanaman.
Produk akhir tomat Flavr Savr diperbolehkan untuk matang
alami pada pokok pohonnya. Pengenalan tomat Flavr Savr ke pasar pada
pertengahan tahun 1990-an mengundang banyak kontroversi dan resistensi
konsumen. Setelah dilakukan penelitian oleh Calgene dan pembicaraan dengan FDA,
FDA menemukan tomat ini amat dan menyetujui tomat ini pada 17 Mei 1994.
E.
METODE
PENYISIPAN GEN ANTIBEKU PADA TOMAT FLAVR SAVR
Tanaman
transgenik dibuat dengan menggunakan teknik biologi molekuler yang memungkinkan
peneliti untuk mengindentifikasi gen-gen tertentu, membuat duplikatnya,
kemudian menyisipkan duplikat gen tersebut ke tanaman penerima dengan
menggunakan alat (yang paling umum dipakai adalah bakteri Escherichia Coli). Tomat Flavr Savr merupakan
tomat hasil rekayasa genetika yang memiliki shelf-life lama, dapat
diciptakan dengan menyisipkan gen antibeku dari ikan air dingin ke dalam gen
tomat. Gen antibeku ini diperoleh dari ikan Flounder, yaitu jenis ikan di Antartika
yang dapat bertahan hidup dalam kondisi yang sangat dingin. Berikut ini
merupakan langkah-langkah transfer gen dalam pembuatan tomat Flavr Savr:
v
Ikan Flounder mempunyai gen
antibeku yang disebut dengan gen antisenescens yang dapat menghambat enzim poligalakturonase (enzim yang
mempercepat kerusakan dinding sel
tomat). Gen ini dipindahkan dari kromosom di dalam sel ikan Flounder.
v
DNA antibeku ini kemudian
disisipkan pada DNA bakteri Escherichia coli yang disebut plasmid. DNA hibrid
ini, yang merupakan kombinasi dari dua DNA berbeda disebut sebagai DNA
rekombinan.
v
DNA rekombinan yang
mengandung gen antibeku ini kemudian ditanam kembali pada bakteri Escherichia
coli.
v
Bakteri tersebut
memproduksi kopian dari DNA rekombinan dalam jumlah yang sangat banyak.
v
Tahap selanjutnya diawali
dengan isolasi DNA sel tomat terlebih dahulu yang dilakukan dengan cara
menghaluskan batang tomat dalam nitrogen cair untuk melepaskan isi sel.
Isi sel tersebut kemudian ditempatkan dalam tabung reaksi, lalu disentrifugasi.
Selama sentrifugasi, isi sel terpisah ke dalam dua lapisan dimana salah satunya
adalah lapisan DNA. Lapisan ini kemudian dipisahkan dari tabung, kemudian
ditambahkan enzim restriksi, yaitu ECO R1 yang berfungsi memotong di lokasi DNA yang spesifik
v
Sel tanaman tomat diinfeksi
dengan bakteri tersebut. Setelah itu ditambahkan enzim ligase ke dalam DNA
tomat dan plasmid untuk menyambungkan DNA, sehingga dapat lengket. Hasilnya,
gen antibeku pada plasmid yang terdapat pada bakteri bergabung dengan DNA sel
tanaman tomat.
v
Sel tanaman tomat kemudian
ditempatkan pada media tumbuh yang berupa cawan petri yang
mengandung media nutrien selektif.
v
Bibit tomat mulai ditanam.
v
Tanaman tomat hasil
rekayasa genetika mengandung satu kopian gen antibeku dari ikan Flounder pada
setiap selnya.
F.
TOMAT TRANSGENIK MEMILIKI
NILAI GIZI SEBANDING DENGAN TOMAT NORMAL
Mengubah genom dari tanaman tertentu secara teoritis bisa mengubah
kadar variasi nutrisi tanaman dimana akan dikonsumsi oleh manusia. Tetapi,
dalam kasus tomat Flavr Savr ini, tidak ditemukan perubahan yang signifikan
terhadap kualitas nutrisi. Berikut akan ditunjukkan perbandingan kadar vitamin
(vitamin A dan C), mineral (kalsium, magnesium, fosfor, dan natrium) dan
protein antara tomat Flavr Savr dengan tomat normal.
Walaupun manfaat utama dari tomat Flavr
Savr dititik beratkan pada peningkatan rasa untuk konsumen, kemungkinan
rekayasa genetik tanaman hampir tak terbatas. Tanaman dapat dibuat agar
tahan lama, tahan serangan serangga atau jamur, atau tahan terhadap kondisi
cuaca yang kurang ideal (seperti dalam kasus stroberi antibeku) atau bahkan
membuat bahan kimia yang dapat di ekstraksi dari jaringan tanaman dan digunakan
sebagai obat-obatan. Selain itu, kebutuhan untuk membuka lahan pertanian baru
dan penggunaan pestisida dapat dikurangi jika penggunaan tanaman rekayasa
genetika menjadi lebih luas. Keberhasilan penelitian tomat Flavr Savr oleh
Calgene dibawah pengawasan ketat dari FDA menunjukkan bahwa tanaman rekayasa
genetika memiliki potensi yang aman untuk dikonsumsi manusia dan lingkungan.
Tanaman transgenik telah diuji keamanannya dan diatur oleh FDA, yang
membuktikan bahwa rekayasa genetik dari tanaman, dalam hal ini tomat Flavr Savr
terbukti aman untuk dikembangkan.
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Rekayasa genetika merupakan salah satu inovasi teknologi dalam bidang
bioteknologi. Salah satu produk rekayasa genetik yang terkenal saat ini adalah
tanaman transgenik. Transgenik adalah rekayasa bentuk maupun kualitasnya
melalui penyisipan gen atau DNA dari binatang, bakteri, mikroba, atau virus
untuk tujuan tertentu. Salah satu contoh pengembangan tanaman transgenik adalah
pada tanaman tomat. Tomat merupakan salah satu produk holtikultura utama.
Seperti produk holtikultura pada umumnya, tomat memiliki shelf-life yang
pendek. Untuk mendapatkan tomat yang tahan terhadap hawa dingin dilakukan
dengan cara menggunting gen anti beku pada ikan Flounder, yaitu ikan
yang mampu hidup dalam perairan sedingin es di Antartika, lalu menempelkannya
pada DNA tomat. Penelitian tomat Flavr Savr oleh Calgene dibawah
pengawasan ketat dari FDA menunjukkan bahwa tanaman rekayasa genetika memiliki
potensi yang aman untuk dikonsumsi manusia dan lingkungan.
B.
Saran
Selain menguntungkan, tanaman
transgenik (hasil rekayasa genetika) dapat juga menimbulkan penyakit yang sulit
diidentifikasi. Jadi sebaiknya kita lebih bijak dalam mengkonsumsi bahan
makanan transgenik. Karena walau bagaimanapun tanaman organik akan jauh lebih
aman untuk dikonsumsi.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/66226705/1/A-PENGERTIAN-REKAYASA-GENETIKA
[akses 14 Agustus 2012]
http://makalahbiologiku.blogspot.com/2010/04/tanaman-transgenik.html [akses 14 Agustus 2012]
http://www.scribd.com/doc/50701059/Makalah-Bioteknologi-Tomat-Flavr-Savr [akses 14 Agustus 2012]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar