Senin, 17 Oktober 2011

Penetapan Kadar Vitamin C Cara Iodimetri

Penetapan Kadar Vitamin C Cara Iodimetri
Penetapan vitamin C dapat dilakukan dengan analisis iodometri yang merupakan reaksi oksidasi reduksi. Kelarutan dari iodin meningkat lewat kompleksasi oleh iodida untuk membentuk triiodida.Triiodida kemudian mengoksidasi vitamin C (C6H8O6) menjadi asam dehidroaskorbat (C6H6O6).
Titik akhir dari reaksi ini diindikasikan oleh reaksi dari iodin dengan larutan pati (starch) yang akan membentuk warna biru gelap. Selama vitamin C masih terdapat dalam larutan, triiodida secara cepat dikonversi menjadi ion iodida sehingga tidak ada warna biru gelap yang terbentuk dari reaksi antara iodin - pati. Namun ketika vitamin C telah dioksidasi, maka triiodida berlebih dalam kesetimbangan dengan iodin akan membentuk warna biru gelap akibat reaksi dengan pati.
Setelah vitamin C habis bereaksi dengan I3- maka I3- yang tersisa akan dititrasi dengan larutan thiosulfat seperti persamaan reaksi di bawah ini. Penambahan pati berfungsi sebagai indikator, di mana pati akan membentuk kompleks berwarna biru dengan I3-. Bila I3- sudah habis bereaksi menjadi I- maka warna biru yang terbentuk akan hilang.
Senyawa yang berperan sebagai pereaksi pembatas pada reaksi ini adalah senyawa KIO3 karena KIO3 atau kalium iodat akan habis bereaksi terlebih dahulu dibandingkan dengan KI dalam proses pembentukan I3-.
Dasar : Kadar vitamin C yang ditetapkan secara iodimetri menggunakan iod sebagai penitar. Vitamin C dalam Contoh bersifat reduktor kuat akan dioksidasikan oleh I2 dalam suasana asam dan I2 tereduksi menjadi ion iodide. Indikator yang digunakan adalah kanji dengan titik akhir biru.

Alat :                                                       
a.       Erlenmeyer Asah 250 ml            
b.      Gelas Ukur 100 ml                     
c.       Buret Scelbach 50 ml                 
d.      Pipet Tetes                                
e.       Statip                                         
f.       Neraca Analitik
Bahan :
a.       Contoh Iberet Folic-500
b.      H2SO4 10 %
c.       Larutan I2 0.05 M
d.      Indikator Kanji
e.       Air Suling
Cara Kerja :
1.      Ditimbang contoh sejumlah Y gram kedalam Erlenmeyer asah.
2.      Dilarutkan dengan air dan ditambahkan 25 ml H2SO4 10 %.
3.      Dititrasi dengan I2 0,05 M dengan indicator kanji hingga titik akhir berwarna biru.
Perhitungan :
Kadar Vit. C = Vp X Mp X BE Vit. C X 100 X Bobot rata X100%








TUGAS
IODOMERTRI
DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas akhir
Pada mata kuliah Analitik 2




 
ANITA YULIANTI SUDRAJAT
1209208012
KIMIA A /IV


JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2011

4 komentar:

  1. minta tolong post kan tentang titrasi iodometri pada buah dong,,,,alx lg btuh bgt nhe,,,
    n juga mw nax apa aja jdul bkunya about ini,,,,
    thank's ,,,

    BalasHapus