KATA PENGANTAR
Puji beserta syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan kemampuan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat beserta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada sang kota Ilmu
Rasulullah SAW, keluarganya, sahabatnya dan mudah-mudahan sampai kepada kita
pengikutnya yang sangat merindukannya. Amiin.
Makalah berjudul Rekayasa
Genetika Tomat Flavr Savr ini, pemakalah tulis untuk memenuhi salah satu tugas
individu mata kuliah Dasar-Dasar Bioteknologi. Ucapan
terimakasih kami kepada dosen mata kuliah Kimia Industri Dr. Siti Suryaningsih,
M.Si, dan seluruh pihak yang telah membantu kelancaran pembuatan makalah ini.
Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi seluruh pembaca dan khususnya
pemakalah. Tetapi pemakalah hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari
kesalahan, oleh sebab itu pemakalah sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk menghasilkan karya yang jauh lebih baik lagi.
Bandung, 15 Agustus 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................
i
DAFTAR ISI.........................................................................................................
ii
I PENDAHULUAN............................................................................................... 1
A.Latar Belakang......................................................................................... 1
B.Tujuan....................................................................................................... 2
C.Rumusan Masalah.................................................................................... 2
II PEMBAHASAN................................................................................................ 3
A. Pengertian
Bioteknologi.......................................................................... 3
B. Pengertian Rekayasa Genetika................................................................ 4
C. Pengertian Tanaman Transgenik.............................................................. 5
D. Asal Mula Penemuan Tomat Flavr Savr Hasil Transgenik...................... 8
E. Metode Penyisipan Gen
Antibeku Pada Tomat Flavr Savr..................... 8
F. Tomat Transgenik Memiliki Nilai Gizi Sebanding
Dengan Tomat Normal 9
III PENUTUP...................................................................................................... 11
A. Kesimpulan .......................................................................................... 11
B. Saran...................................................................................................... 11
DAFTAR
ISI........................................................................................................ 12
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Rekayasa genetika merupakan salah satu inovasi
teknologi dalam bidang bioteknologi. Salah satu produk rekayasa genetik yang
terkenal saat ini adalah tanaman transgenik. Transgenik adalah rekayasa bentuk
maupun kualitasnya melalui penyisipan gen atau DNA dari binatang, bakteri,
mikroba, atau virus untuk tujuan tertentu. Tanaman transgenik merupakan suatu produk
rekayasa genetika melalui transformasi gen dari makhluk hidup lain ke dalam
tanaman yang tujuannya untuk menghasilkan tanaman baru yang memiliki sifat
unggul yang lebih baik dari tanaman sebelumnya.
Salah satu contoh aplikasi bioteknologi di bidang
pertanian adalah mengembangkan tanaman transgenik yang memiliki sifat:
1.
Toleran
terhadap zat kimia tertentu (tahan herbisida)
2.
Tahan terhadap hama dan penyakit tertentu
3.
Mempunyai
sifat-sifat khusus (misalnya: tomat yang matangnya lama, padi yang memproduksi
betakaroten dan Vitamin A, kedelai dengan lemak tak jenuh rendah, strawberry
yang rasanya manis, kentang dan pisang yang berkhasiat obat)
4.
Dapat mengambil nitrogen sendiri dari udara (gen dari
bakteri pemfiksasi nitrogen disisipkan ke tanaman sehingga tanaman dapat
memfiksasi nitrogen udara sendiri)
5.
Dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan buruk
(kekeringan, cuaca dingin, dan tanah bergaram tinggi)
Salah satu contoh pengembangan tanaman transgenik adalah
pada tanaman tomat. Tomat merupakan salah satu produk holtikultura utama.
Seperti produk holtikultura pada umumnya, tomat memiliki shelf-life yang
pendek. Pada pertanian konvensional, tomat harus dipanen ketika masih hijau
tapi belum matang. Hal ini disebabkan karena tomat cepat lunak setelah matang.
Dengan demikian, tomat memiliki umur simpan yang pendek, cepat busuk dan
penanganan yang sulit. Dengan kondisi seperti ini, tomat sulit dipasarkan ke
tempat yang jauh. Biaya pengemasan sangat mahal, misalnya menyediakan box yang
dilengkapi pendingin. Oleh karena itu, saat ini telah dikembangan metode
transgenik untuk menjadikan tomat berdaya tahan lebih lama setelah dipetik.
B.
Tujuan
1.
Mengetahui peran bioteknologi dalam pertanian.
2.
Mengetahui asal mula penemuan tomat Flavr Savr hasil
transgenik.
3.
Mengetahui metode penyisipan gen antibeku pada tomat
Flavr Savr.
4.
Mengetahui nilai gizi pada tomat transgenik.
C.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana
peran bioteknologi dalam pertanian?
2.
Bagaimana
asal mula penemuan tomat Flavr Savr hasil transgenik?
3.
Bagaimana metode penyisipan gen antibeku pada tomat Flavr
Savr?
4.
Bagaimana nilai gizi pada tomat transgenik?
II
PEMBAHASAN
Tomat merupakan tanaman yang sensitif terhadap suhu,
apabila tomat ditanam di dataran rendah, maka produksinya akan rendah. Suhu
merupakan faktor penting dalam pertumbuhan tanaman ini, khususnya pada saat
tumbuhnya buah. Apabila tomat ditanam pada suhu yang panas/tinggi, maka buah
yang dihasilkan akan sedikit.
Tomat merupakan salah satu produk holtikultura utama.
Seperti produk holtikultura pada umumnya, tomat memiliki shelf-life yang
pendek. Dengan demikian, tomat memiliki umur simpan yang pendek,
cepat busuk dan penanganan yang sulit. Dengan kondisi seperti ini, tomat sulit
dipasarkan ke tempat yang jauh. Biaya pengemasan sangat mahal, misalnya
menyediakan box yang dilengkapi pendingin. Oleh karena itu, saat ini telah
dikembangan metode transgenik untuk menjadikan tomat berdaya tahan lebih lama
setelah dipetik.
Tomat Flavr Savr mempunyai tingkat waktu kematangan yang
lebih lama, sehingga mampu bertahan lama ketika akan di ekspor ke daerah lain
tanpa memakai box yang mengandung pendingin.
Rekayasa genetika merupakan teknik modifikasi yang
dilakukan dengan cara memotong helai-helai DNA dari satu organisme dan kemudian
ditempelkan ke dalam organisme lainnya. Teknik gunting tempel ini dilakukan
dari satu organisme ke organisme yang lainnya yang bahkan tak sekerabat.
Contoh, untuk menadapatkan tomat yang tahan terhadap hawa dingin dilakukan
dengan cara menggunting gen antibeku pada ikan Flounder, yaitu ikan yang
mampu hidup dalam perairan sedingin es di Antartika, lalu menempelkannya pada
DNA tomat.
A.
PENGERTIAN BIOTEKNOLOGI
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang
memanfaatkan makhluk hidup (bakteri, fungsi, virus, dan lain-lain) maupun
produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam produksi untuk menghasilkan
barang dan jasa. Bioteknologi tidak hanya didasari pada hanya didasari pada
biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain. Seperti
biokimia, computer, biologi molekuler, mikrobiologi, genetika, kimia,
matematika dan lain sebagainya. Dengan kata lain bioteknologi merupakan ilmu
terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang
dan jasa.
B.
PENGERTIAN REKAYASA
GENETIKA
Genetika adalah kata yang dipinjam dari
bahasa Belanda: genetica, adaptasi dari bahasa Inggris: genetics, dibentuk dari
kata bahasa Yunani genno, yang berarti "melahirkan". Genetika
merupakan cabang biologi yang mempelajari pewarisan sifat pada organisme maupun
suborganisme (seperti virus dan prion). Maka, dapat juga dikatakan bahwa
genetika adalah ilmu tentang gen dan segala aspeknya.
Bidang kajian genetika dimulai dari wilayah
subselular (molekular) hingga populasi. Dan secara lebih rinci, genetika
berusaha menjelaskan tentang :
·
material pembawa
informasi untuk diwariskan (bahan genetik),
·
bagaimana informasi itu
diekspresikan (ekspresi genetik), dan
·
bagaimana informasi itu
dipindahkan dari satu individu ke individu yang lain (pewarisan genetik).
Rekayasa atau biasa juga disebut dengan teknik
adalah penerapan ilmu dan teknologi untuk menyelesaikan permasalahan manusia.
Hal ini diselesaikan lewat pengetahuan, ataupun pengalaman dari trial dan
error. Dan rekayasa juga mengalami
perkembangan layaknya lomba lari estapet yang meneruskan teknologi generasi
sebelumnya.
Maka, Rekayasa genetika dalam arti luas adalah
teknologi dalam penerapan genetika untuk membantu masalah dan kepentingan
apapun dari manusia.
Dengan segala pengetahuan dan pengalaman dari trial dan error tersebut manusia
dapat mengembangkan produk-produk yang bermanfaat bagi manusia itu sendiri.
Teknologi Rekayasa Genetika merupakan inti dari
bioteknologi didefinisikan sebagai teknik in-vitro asam nukleat, termasuk DNA
rekombinan dan injeksi langsung DNA ke dalam sel atau organel; atau fusi sel di
luar keluarga taksonomi; yang dapat menembus rintangan reproduksi dan
rekombinasi alami,dan bukan teknik yang digunakan dalam
pemuliaan dan seleksi tradisional.
Prinsip dasar teknologi rekayasa genetika adalah
memanipulasi atau melakukan perubahan susunan asam nukleat dari DNA (gen) atau
menyelipkan gen baru ke dalam struktur DNA organisme penerima. Gen yang
diselipkan dan organisme penerima dapat berasal dari organisme apa saja.
Misalnya, gen dari bakteri bisa diselipkan di kromosom tanaman, sebaliknya gen
tanaman dapat diselipkan pada kromosom bakteri. Gen serangga dapat diselipkan
pada tanaman atau gen dari babi dapat diselipkan pada bakteri, atau bahkan gen
dari manusia dapat diselipkan pada kromosom bakteri.
C.
PENGERTIAN TANAMAN TRANSGENIK
Transgenik
terdiri dari kata trans yang berarti pindah dan gen yang berarti pembawa sifat.
Jadi transgenik adalah memindahkan gen dari satu makhluk hidup kemakhluk hidup
lainnya, baik dari satu tanaman ketanaman lainnya, atau dari gen
hewan ke tanaman. Transgenik secara definisi adalah theuse of gene manipulation
to permanently modify the cell or germ cells of organism (penggunaan manipulasi gen untuk mengadakan
perubahan yang tetappada sel makhluk hidup).
Tanaman
transgenik pertama kalinya dibuat tahun 1973 oleh Herbert Boyer dan Stanley
Cohen. Pada tahun 1988 telah ada sekitar 23 tanaman transgenik, pada tahun 1989
terdapat 30 tanaman, pada tahun 1990 lebih dari 40 tanaman. Secara sederhana
tanaman transgenik dibuat dengan cara mengambil gen-gen tertentu yang baik pada
makhluk hidup lain untuk disisipkan pada tanaman, penyisipan gen ini melalui
suatu vector (perantara) yang biasanya menggunakan
bakteri Agrobacterium tumefeciens untuk
tanaman dikotil atau partikel gen untuk tanaman monokotil, lalu diinokulasikan
pada tanaman target untuk menghasilkan tanaman yang dikehendaki. Tujuan dari
pengembangan tanaman transgenik ini diantaranya adalah
·
menghambat pelunakan
buah (pada tomat),
·
tahan terhadap serangan
insektisida, herbisida, virus.
·
meningkatkan nilai gizi
tanaman, dan meningkatkan kemampuan tanaman untuk hidup pada lahan yang ektrem
sepertil ahan kering, lahan keasaman tinggi dan lahan dengan
kadar garam yang tinggi.
Melihat potensi manfaat yang disumbangkan,
pendekatan bioteknologi dipandang mampu menyelesaikan problematika pangan dunia
terutama di negara-negara yang sedang berkembang seperti yang sudah
dilakukan di negara-negara maju.
¾ Keunggulan Tanaman
Rekayasa Genetika (Genetically Modified
Organism)
WHO
telah meramalkan bahwa populasi dunia akan berlipat dua pada tahun 2020
sehingga diperkirakan jumlah penduduk akan lebih dari 10 milyar. Karena kondisi
tersebut, produksi pangan juga harus ditingkatkan demi menjaga kesinambungan manusia dengan bahan pangan yang
tersedia. Namun yang menjadi kendala, jumlah sisa lahan pertanian di
dunia yang belum termanfaatkan karena jumlah
yang sangat kecil dan terbatas. Dalam menghadapi masalah tersebut,
teknologi rDNA atau Genetically Modified Organism (GMO) akan memiliki peranan yang sangat
penting. Teknologi rDNA dapat menjadi strategi dalam peningkatan produksi
pangan dengan keunggulan-keunggulan sebagai berikut :
·
Mereduksi kehilangan dan
kerusakan pasca panen
·
Mengurangi resiko gagal
panen
·
Meningkatkan rendemen
dan produktivitas
·
Menghemat pemanfaatan
lahan pertanian
·
Mereduksi kebutuhan
jumlah pestisida dan pupuk kimia
·
Meningkatkan nilai gizi
·
Tahan
terhadap penyakit dan hama spesifik, termasuk yang disebabkan oleh virus.
¾ Dampak Positif
Transgenik
1.
Rekayasa transgenik
dapat menghasilkan produk lebih banyak dari sumber yang lebih sedikit.
2.
Rekayasa tanaman dapat
hidup dalam kondisi lingkungan ekstrem sehinggaakan memperluas daerah
pertanian dan mengurangi bahaya kelaparan.
3.
Makanan dapat direkayasa
supaya lebih lezat dan menyehatkan.
¾ Dampak Negatif
Transgenik
Adapun dampak negatif dari rekayasa
transgenik meliputi beberapa aspek yaitu:
A.
Aspek sosial meliputi:
1)
Aspek
ekonomi
Berbagai komoditas pertanian hasil rekayasa
genetika telah memberikan ancamanpersaingan serius terhadap komoditas
serupa yang dihasilkan secara konvensional.Penggunaan tebu transgenik
mampu menghasilkan gula dengan derajat kemanisan jauh lebih tinggi
daripada gula dari tebu atau bit biasa
B.
Aspek kesehatan
1)
Potensi
toksisitas bahan pangan
Dengan terjadinya
transfer genetik di dalam tubuh organisme transgenik akan muncul bahan kimia
baru yang berpotensi menimbulkan pengaruh toksisitas pada bahan pangan.
Sebagai contoh, transfer gen tertentu dari ikan ke dalam tomat,yang
tidak pernah berlangsung secara alami, berpotensi menimbulkan risiko toksisitas yang membahayakan kesehatan.
2)
Potensi menimbulkan
penyakit/gangguan kesehatan
WHO pada tahun 1996 menyatakan bahwa munculnya berbagai
jenis bahan kimia baru, baik yang terdapat di dalam organisme transgenik maupun
produknya,berpotensi menimbulkan penyakit baru atau pun menjadi faktor
pemicu bagi penyakit lain. Sebagai contoh, gen aad yang terdapat di dalam kapas
transgenik dapat berpindah ke bakteri penyebab kencing nanah
(GO), Neisseria gonorrhoeae.
C.
Aspek lingkungan
1)
Potensi erosi plasma
nutfah
Penggunaan tembakau
transgenik telah memupus kebanggaan Indonesia akan tembakau Deli yang telah
ditanam sejak tahun 1864. Tidak hanya plasma nutfah tanaman, plasma nutfah
hewan pun mengalami ancaman erosi serupa. Sebagai contoh, dikembangkannya
tanaman transgenik yang mempunyai gen dengan efek pestisida, misalnya
jagung Bt, ternyata dapat menyebabkan kematian larva spesies kupu-kupu raja (Danaus
plexippus) sehingga dikhawatirkan akan menimbulkan gangguan keseimbangan ekosistem akibat musnahnya plasma
nutfah kupu-kuputersebut.
2)
Potensi pergeseran gen
Daun tanaman tomat transgenik yang resisten terhadap
serangga Lepidoptera setelah 10 tahun ternyata mempunyai akar yang dapat mematikan
mikroorganisme dan organisme tanah, misalnya cacing tanah.
3)
Potensi pergeseran ekologi
Organisme transgenik dapat pula mengalami
pergeseran ekologi. Organisme yang pada mulanya tidak tahan terhadap suhu
tinggi, asam atau garam, serta tidak dapat memecah selulosa atau lignin, setelah
direkayasa berubah menjadi tahan terhadap faktor-faktor lingkungan tersebut.
- ASAL MULA PENEMUAN TOMAT FLAVR SAVR HASIL TRANSGENIK
Pada tahun 1980, para ilmuwan di Calgene melakukan penelitian
terhadap tomat Flavr Savr, dimana tomat tidak menjadi lunak saat matang, karena
itu dibiarkan menggantung hingga matang alami. Untuk membuat tomat transgenik,
sebuah gen dari E. Coli (bakteri yang terbentuk secara alami dalam usus
mamalia) disebut kan(r) dan gen dari tomat Flavr Savr dimasukkan ke
dalam plasmid (cincin melingkar DNA) dan plasmid ini dimasukkan ke dalam gugus
sel tomat yang ditumbuhkan pada media yang mengandung antibiotik, tujuan dari
bakteri tersebut adalah untuk mengidentifikasi sel yang berubah secara genetik.
Gen Flavr Savr dikode untuk untai RNA yang merupakan kebalikan dari suatu
rantai RNA yang secara alami terjadi pada tanaman.
Produk akhir tomat Flavr Savr diperbolehkan untuk matang
alami pada pokok pohonnya. Pengenalan tomat Flavr Savr ke pasar pada
pertengahan tahun 1990-an mengundang banyak kontroversi dan resistensi
konsumen. Setelah dilakukan penelitian oleh Calgene dan pembicaraan dengan FDA,
FDA menemukan tomat ini amat dan menyetujui tomat ini pada 17 Mei 1994.
E.
METODE PENYISIPAN GEN ANTIBEKU PADA TOMAT FLAVR SAVR
Tanaman
transgenik dibuat dengan menggunakan teknik biologi molekuler yang memungkinkan
peneliti untuk mengindentifikasi gen-gen tertentu, membuat duplikatnya,
kemudian menyisipkan duplikat gen tersebut ke tanaman penerima dengan
menggunakan alat (yang paling umum dipakai adalah bakteri Escherichia Coli). Tomat Flavr Savr merupakan
tomat hasil rekayasa genetika yang memiliki shelf-life lama, dapat
diciptakan dengan menyisipkan gen antibeku dari ikan air dingin ke dalam gen
tomat. Gen antibeku ini diperoleh dari ikan Flounder, yaitu jenis ikan di Antartika
yang dapat bertahan hidup dalam kondisi yang sangat dingin. Berikut ini
merupakan langkah-langkah transfer gen dalam pembuatan tomat Flavr Savr:
v
Ikan
Flounder mempunyai gen antibeku yang disebut dengan gen antisenescens yang
dapat menghambat enzim poligalakturonase (enzim
yang mempercepat kerusakan dinding
sel tomat). Gen ini dipindahkan dari kromosom di dalam sel ikan Flounder.
v
DNA
antibeku ini kemudian disisipkan pada DNA bakteri Escherichia coli yang disebut
plasmid. DNA hibrid ini, yang merupakan kombinasi dari dua DNA berbeda disebut
sebagai DNA rekombinan.
v
DNA
rekombinan yang mengandung gen antibeku ini kemudian ditanam kembali pada
bakteri Escherichia coli.
v
Bakteri
tersebut memproduksi kopian dari DNA rekombinan dalam jumlah yang sangat
banyak.
v
Tahap
selanjutnya diawali dengan isolasi DNA sel tomat terlebih dahulu yang dilakukan
dengan cara menghaluskan batang tomat dalam nitrogen cair untuk melepaskan
isi sel. Isi sel tersebut kemudian ditempatkan dalam tabung reaksi, lalu disentrifugasi.
Selama sentrifugasi, isi sel terpisah ke dalam dua lapisan dimana salah satunya
adalah lapisan DNA. Lapisan ini kemudian dipisahkan dari tabung, kemudian
ditambahkan enzim restriksi, yaitu ECO R1 yang berfungsi memotong di lokasi DNA yang spesifik
v
Sel
tanaman tomat diinfeksi dengan bakteri tersebut. Setelah itu ditambahkan enzim
ligase ke dalam DNA tomat dan plasmid untuk menyambungkan DNA, sehingga dapat
lengket. Hasilnya, gen antibeku pada plasmid yang terdapat pada bakteri
bergabung dengan DNA sel tanaman tomat.
v
Sel
tanaman tomat kemudian ditempatkan pada media tumbuh yang berupa cawan petri
yang mengandung media nutrien selektif.
v
Bibit
tomat mulai ditanam.
v
Tanaman
tomat hasil rekayasa genetika mengandung satu kopian gen antibeku dari ikan
Flounder pada setiap selnya.
F.
TOMAT TRANSGENIK MEMILIKI
NILAI GIZI SEBANDING DENGAN TOMAT NORMAL
Mengubah genom dari tanaman tertentu secara teoritis bisa mengubah
kadar variasi nutrisi tanaman dimana akan dikonsumsi oleh manusia. Tetapi,
dalam kasus tomat Flavr Savr ini, tidak ditemukan perubahan yang signifikan
terhadap kualitas nutrisi. Berikut akan ditunjukkan perbandingan kadar vitamin
(vitamin A dan C), mineral (kalsium, magnesium, fosfor, dan natrium) dan
protein antara tomat Flavr Savr dengan tomat normal.
Walaupun manfaat utama dari tomat Flavr
Savr dititik beratkan pada peningkatan rasa untuk konsumen, kemungkinan
rekayasa genetik tanaman hampir tak terbatas. Tanaman dapat dibuat agar
tahan lama, tahan serangan serangga atau jamur, atau tahan terhadap kondisi
cuaca yang kurang ideal (seperti dalam kasus stroberi antibeku) atau bahkan
membuat bahan kimia yang dapat di ekstraksi dari jaringan tanaman dan digunakan
sebagai obat-obatan. Selain itu, kebutuhan untuk membuka lahan pertanian baru
dan penggunaan pestisida dapat dikurangi jika penggunaan tanaman rekayasa
genetika menjadi lebih luas. Keberhasilan penelitian tomat Flavr Savr oleh
Calgene dibawah pengawasan ketat dari FDA menunjukkan bahwa tanaman rekayasa
genetika memiliki potensi yang aman untuk dikonsumsi manusia dan lingkungan.
Tanaman transgenik telah diuji keamanannya dan diatur oleh FDA, yang
membuktikan bahwa rekayasa genetik dari tanaman, dalam hal ini tomat Flavr Savr
terbukti aman untuk dikembangkan.
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Rekayasa genetika merupakan salah satu inovasi teknologi dalam bidang
bioteknologi. Salah satu produk rekayasa genetik yang terkenal saat ini adalah
tanaman transgenik. Transgenik adalah rekayasa bentuk maupun kualitasnya
melalui penyisipan gen atau DNA dari binatang, bakteri, mikroba, atau virus
untuk tujuan tertentu. Salah satu contoh pengembangan tanaman transgenik adalah
pada tanaman tomat. Tomat merupakan salah satu produk holtikultura utama.
Seperti produk holtikultura pada umumnya, tomat memiliki shelf-life yang
pendek. Untuk mendapatkan tomat yang tahan terhadap hawa dingin dilakukan
dengan cara menggunting gen anti beku pada ikan Flounder, yaitu ikan
yang mampu hidup dalam perairan sedingin es di Antartika, lalu menempelkannya
pada DNA tomat. Penelitian tomat Flavr Savr oleh Calgene dibawah
pengawasan ketat dari FDA menunjukkan bahwa tanaman rekayasa genetika memiliki
potensi yang aman untuk dikonsumsi manusia dan lingkungan.
B.
Saran
Selain menguntungkan, tanaman
transgenik (hasil rekayasa genetika) dapat juga menimbulkan penyakit yang sulit
diidentifikasi. Jadi sebaiknya kita lebih bijak dalam mengkonsumsi bahan
makanan transgenik. Karena walau bagaimanapun tanaman organik akan jauh lebih
aman untuk dikonsumsi.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/66226705/1/A-PENGERTIAN-REKAYASA-GENETIKA
[akses 14 Agustus 2012]
http://makalahbiologiku.blogspot.com/2010/04/tanaman-transgenik.html [akses 14 Agustus 2012]
http://www.scribd.com/doc/50701059/Makalah-Bioteknologi-Tomat-Flavr-Savr [akses 14 Agustus 2012]